Studi Penggunaan Obat Antimalaria Pada Pasien Malaria di Puskesmas Mayamuk Periode 2024-2025

Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasitPlasmodium dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Penyakitini masih menjadi masalah kesehatan di wilayah endemis, seperti Papua BaratDaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik demografis, polapenggunaan obat antimalaria, serta ketepatan terapi berdasarkan Buku SakuTatalaksana Kasus Malaria Kementerian Kesehatan RI Tahun 2023 pada pasienmalaria di Puskesmas Mayamuk periode 2024–2025. Penelitian ini menggunakanpendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional retrospektif dan teknik totalsampling, melibatkan 150 sampel dari 311 rekam medis. Data dianalisis secaraunivariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi dan secara bivariat untukmenguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasienberjenis kelamin laki-laki (56,7%) dan berusia 19–59 tahun (44,0%), denganplasmodium vivax sebagai jenis malaria terbanyak (80,7%). Seluruh pasienmenerima terapi kombinasi Dihidroartemisinin-Piperakuin (DHP) dan Primakuinsesuai pedoman, tanpa ditemukan ketidaktepatan dosis maupun durasi. Analisisbivariat menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara jenis kelamin(p=0,324) maupun usia (p=0,965) dengan jenis malaria. Kesimpulannya,mayoritas pasien malaria di Puskesmas Mayamuk periode 2024–2025 adalah laki-laki dalam kelompok usia 19–59 tahun, dengan Plasmodium vivax sebagaipenyebab terbanyak. Seluruh pasien telah menerima terapi kombinasi DHP danPrimakuin sesuai pedoman Buku Saku Tatalaksana Kasus Malaria KementerianKesehatan RI Tahun 2023, dan tata laksana pengobatan dilaksanakan secararasional serta sesuai standar.