Identifikasi Ektoparasit Pada Benih Ikan Lele (Clarias Sp.) di Kabupaten Sorong

Kabupaten Sorong di Papua Barat memiliki potensi besar dalam pengembanganbudidaya ikan tawar, khususnya ikan lele (Clarias sp.). Namun, keberhasilanbudidaya sering kali terhambat oleh infeksi ektoparasit yang menyerang benih ikan,menyebabkan penurunan pertumbuhan hingga kematian massal. Penelitian inibertujuan untuk mengidentifikasi jenis ektoparasit yang terdapat pada benih ikan lele(Clarias sp.) serta menentukan tingkat prevlensi, intensitas dan dominansiektoparasit diberbagai lokasi budidaya di Kabupaten sorong. Penelitian dilaksanakanpada bulan Februari – Maret 2025, dengan pengambilan sampel di enam kolam daritiga lokasi: Aimas, Mayamuk, dan Klamalu. Total 60 ekor benih ikan lele denganukuran 4 – 9 cm yang diperiksa di Laboratorium Balai Karantina Ikan, Hewan, danTumbuhan Papua Barat Daya. Metode yang digunakan meliputi pengamatan visualdan identifikasi mikroskopis terhadap lendir tubuh, sirip, dan insang ikan. Parameteruji meliputi faktor kondisi, prevalensi, intensitas dan dominansi parasit sertapengukuran kualitas air (suhu, pH, dan DO). Hasil penelitian menunjukkan bahwaterdapat 3 jenis ektoparasit utama yang menginfeksi benih ikan lele, yaitu Trichodinasp., Dactylogyrus sp., dan Quadriachantus sp., Trichodina sp. menunjukkanprevalensi tertinggi di seluruh lokasi, dengan rata-rata prevalensi 90 % di Aimas, 95% di Mayamuk, dan 85 % di Klamalu. Dactylogyrus sp. memiliki prevalensibervariasi, tertinggi di Klamalu ( 90%), sedangkan di Aimas (45%), dan terendah diMayamuk (35%). Quadriachantus sp. ditemukan dengan prevalensi rendah hinggasedang, yaitu 10% di Aimas, 25 % di Mayamuk, dan tidak ditemukan di Klamalu.