Implementasi ASEAN Agreement On Transboundary Haze Pollution (AATHP) Terhadap Penanggulangan Asap Lintas Batas Indonesia – Malaysia Pada Kebakaran Hutan di Kalimantan Tahun 2019-2023

Permasalahan kabut asap lintas batas yang timbul akibat kebakaran hutan dan lahan diwilayah Indonesia, khususnya Kalimantan telah menjadi isu lingkungan yang serius danberdampak langsung ke negara-negara tetangga, terutama Malaysia. Untuk menanganipermasalahan ini, negara-negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia dan Malaysia telahmenyepakati ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution (AATHP) sebagai landasankerjasama regional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi AATHP dalampenanggulangan kabut asap lintas batas antara Indonesia dan Malaysia pada periode 2019 hingga2023. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif berbasis studi literatur, penelitian inimemanfaatkan pendekatan teori keamanan non-tradisional dan rezim internasional sebagaikerangka analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun AATHP telah menyediakandasar hukum dan mekanisme kerjasama yang jelas, implementasinya masih terhambat olehberbagai faktor, seperti lemahnya penegakan hukum, perbedaan kepentingan nasional, sertakendala teknis dan politik. Indonesia telah menunjukkan itikad baik melalui kebijakan nasionaldan kerjasama baik secara bilateral maupun regional, namun tantangan struktural seperti praktikpembukaan lahan oleh perusahaan swasta tetap menjadi hambatan utama. Di sisi lain, Malaysiasebagai pihak yang terdampak secara langsung terus berupaya meningkatkan implementasiAATHP melalui jalur diplomatik dan partisipasi aktif dalam forum-forum ASEAN. Oleh karenaitu, meskipun AATHP memiliki peran strategis dalam menghadapi ancaman non-tradisionalberupa kabut asap, penguatan komitmen politik dan koordinasi antarnegara masih sangatdiperlukan untuk mewujudkan target ASEAN bebas asap pada tahun 2030