Perlindungan Hukum Terhadap Korban Tindak Pidana Pencurian Data Pribadi Dalam Media Elektronik

Kemajuan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam kehidupan sehari-hari manusia. Teknologi memiliki dampak baik dampak positif maupun negatif.Salah satu dampak negatif perkembangan teknologi adalah cyber crime. Salahsatu bentuk kejahatan cyber crime adalah Pencurian data pribadi dimana datapribadi adalah data yang dapat digunakan untuk menggidentifikasikan seseorangseperti Nama, NIK, Tanggal Lahir, Pekerjaan, Data kesehatan dan juga datafinansial. Pencurian data pribadi sudah cukup banyak terjadi di Indonesia dandirasa sangat merugikan pihak-pihak yang mennjadi korban. Penelitian inidilakukan guna mengetahui dan memahami seperti apa perlindungan hokum yangdapat diberikan kepada korban tindak pidana pencurian data pribadi sertabagaimana proses penyelesaian yang dilakukan untuk menangani kasus pencuriandata pribadi dalam media elektronik. Penelitian ini dilakukan denganmenggunakan yuridis normative yaitu penelitian yang dilakukan dengan caramengkaji bahan-bahan keperpustakaan atau data skunder seperti buku, jurnal, danUndang-Undang.Hasil penelitian menunjukan bahwa perlindungan yang diberikan pada Korbantindak pidana pencurian data pribadi berupa perlindungan yg bersifat preventifdimana di ataur dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 TentangPerlindungan Data Pribadi dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 Tentangperubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi danTransaksi Elektronik, dan perlindungan hukum represif dimana para pelaku akandiberikan sanksi sesuai dengan atauran yang berlaku, serta korban mendapatperlindungan dalam memenuhi haknya sebagai Korban. Selain itu, penyelesaianhokum yang diberikan untuk menangani kasus Pencurian data pribadi dalammedia elektronik berupa penyelesaian hokum secara litigasi atau melaluipengadilan dan penyelesaian hokum secara non litigasi atau mediasi