Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Keberfungsian Keluarga Terhadap Kesiapan Menikah Pada Dewasa Awal

Salah satu tugas perkembangan dewasa awal adalah menjalin hubungan intim yangdiwujudkan dalam pernikahan. Akan tetapi, tingginya angka perceraian dan adanyaisu-isu pernikahan yang muncul di media sosial mengakibatkan timbulnyaketakutan dan kekhawatiran pada dewasa awal. Untuk memenuhi tugasperkembangan dan mengatasi ketakutan terkait pernikahan tersebut, dewasa awalperlu memiliki kesiapan menikah yang baik. Kesiapan menikah dipengaruhi olehfaktor internal dan eksternal, diantaranya yaitu kecerdasan emosional dankeberfungsian keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhkecerdasan emosional dan keberfungsian keluarga terhadap kesiapan menikah padadewasa awal. Instrumen penelitian terdiri dari skala Suukon Marital ReadinessScale, Schutter Self-Report Emotional Intelligence Test, dan McMaster FamilyAssesment Device. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif denganjumlah 369 responden di Kota/Kabupaten Sorong dengan teknik analisis regresilinear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai signifikansi 0.000 (p<0.01).Maka, dapat disimpulkan bahwa kecerdasan emosional dan keberfungsian keluargasecara simultan berpengaruh signifikan terhadap kesiapan menikah dewasa awal.Secara parsial, kecerdasan emosional juga berpengaruh signifikan terhadapkesiapan menikah (0.000 (p<0.01)), dan keberfungsian keluarga juga berpengaruhsignifikan terhadap kesiapan menikah (0.002 (p<0.05)).