Keterlibatan Warga dalam Pengembangan Kampung (Studi Kasus di Kelurahan Klasaman, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong)

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keterlibatan masyarakat dalam prosesperencanaan pembangunan, faktor penghambat partisipasi, serta strategi yang dapatditerapkan untuk meningkatkan keterlibatan warga. Berdasarkan metode kualitatif yangmelibatkan wawancara, observasi, dan analisis dokumen, ditemukan bahwa tingkatpartisipasi warga dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Kelurahan (Musrenbang)masih rendah, dengan hanya sekitar 30% warga yang hadir dan sebagian besar bersikappasif. Faktor utama yang menghambat partisipasi masyarakat adalah kurangnyatransparansi dalam pengelolaan dana pembangunan, minimnya sosialisasi dari pemerintah,serta hambatan ekonomi yang membatasi kesempatan warga untuk terlibat aktif. Selain itu,penelitian ini juga menemukan bahwa pendekatan berbasis budaya dan adat lebih efektifdalam meningkatkan keterlibatan warga dibandingkan dengan sistem birokrasi formal.Masyarakat lebih percaya pada keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah adatdaripada Musrenbang yang dianggap kurang inklusif. Partisipasi perempuan dan pemudadalam pembangunan juga masih rendah, karena mereka jarang dilibatkan dalampengambilan keputusan strategis dan lebih sering hanya dilibatkan dalam pekerjaan fisik.Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, penelitian ini merekomendasikan beberapastrategi, antara lain meningkatkan transparansi dalam pengelolaan dana distrik,mengintegrasikan mekanisme adat dalam proses perencanaan pembangunan, sertamemberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan dan pemuda untuk berkontribusidalam pengambilan keputusan. Selain itu, pendekatan berbasis pemberdayaan ekonomi danperubahan format Musrenbang agar lebih interaktif juga diperlukan. Dengan penerapanstrategi ini, diharapkan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan dapat meningkatsecara signifikan dan memberikan dampak yang lebih positif bagi kemajuan DistrikKlasaman.