Perbedaan Tingkat Pengetahuan Tentang Obat Generik Pada Mahasiswa Program Studi Farmasi dan Non Farmasi Di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong

Obat generik merupakan obat yang diproduksi setelah masa paten obat bermerekberakhir dengan harga yang lebih terjangkau. Kurangnya informasi dapat memicupandangan negatif terhadap obat generik yang menyebabkan mahasiswaberanggapan bahwa obat generik kurang efektif atau kurang aman dibandingkanobat bermerek sehingga mereka ragu untuk menggunakan obat generik dan lebihmemilih untuk menggunakan obat bermerek. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perbedaan pengetahuan obat generik pada mahasiswa farmasi dan nonfarmasi di Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Pengambilan sampelpenelitian ini menggunakan rumus Slovin jumlah sampel sebanyak 256 respondenyang terdiri dari 126 mahasiswa farmasi dan 130 mahasiswa non farmasi. Metodepengambilan subjek menggunakan Random Sampling dan menggunakan Teknikanalisis regresi berganda dengan program SPSS versi 25. Hasil menunjukkanbahwa mahasiswa farmasi memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik tentangobat generik dibandingkan mahasiswa non-farmasi. Dari 35 responden (14,7%)mahasiswa farmasi memiliki pengetahuan cukup sementara 91 responden (38,2%)mahasiswa non farmasi juga tergolong cukup. Hasil uji sperman menunjukanFaktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan obat generik dikalanganmahasiswa adalah program studi dengan signifikan (r = -0,583, p = 0,000) dan jeniskelamin signifikan (r = 0,197, p = 0,002) jauh lebih besar dibandingkan denganfaktor-faktor demografis seperti usia signifikan (r= -0,104, p = 0,110), tingkatPendidikan orang tua signifikan (r= 0,071, p = 0,277), dan pekerjaan orang tuasignifikan (r= 0,049, p = 0,449). Faktor-faktor yang mempengaruh tingkatpengetahuan obat generik dikalangan mahasiswa adalah program studi dan jeniskelamin sedangkan usia, tingkat Pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tuatidak mempengenaruhi tingkat pengetahuan obat generik dikalangan mahasiswafarmasi dan non farmasi.