STRATEGI PENGEMBANGAN KOMODITAS BUAH MERAH (Pandanus lonoideus) DI DISTRIK TUHIBA KABUPATEN TELUK BINTUNI

Buah merah (Pandanus lonoideus) merupakan salah satu jenis tumbuhantropik yang dikenal memiliki banyak khasiat bagi kesehatan manusia, selain ituBuah merah memiliki peluang pengembangan yang cukup baik. Hasil surveilapangan koresponden yang di wawancarai mengatakan bahwa, kondisi buahmerah yang terbilang cukup dan selalu tersedia di setiap musim panen terbuangbegitu saja, dikarenakan tidak ada pemesanan minyak buah merah. Distrik Tuhibaadalah sebuah Distrik yang terletak di Kabupaten Teluk Bintuni. Petani di DistrikTuhiba Kabupaten Teluk Bintuni hanya memanen Buah Merah secukupnya,dikarenakan tidak ada pemesanan minyak buah merah, sehingga petani hanyamemanen secukupnya untuk di konsumsi sendiri, dan dikarenakan buah merahsendiri tergolong tanaman liar yang susah untuk di budidayakan. Luas arealproduksi tanaman buah merah di Distrik Tuhiba Kabupaten Teluk Bintuni padatahun 2020 memiliki luas sebesar 34 Ha, dengan jumlah produksi 3,4 Ton. Tujuandari penelitian ini untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal yangmempengaruhi pengembangan komoditas buah merah dan untuk mengetahuistrategi pengembangan buah merah dalam upaya meningkatkan nilai tambah diDistrik Tuhiba Kabupaten Teluk Bintuni. Jenis penelitian ini adalah penelitiankualitatif, penelitian kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Juli tahun 2022di Distrik Tuhiba Kabupaten Teluk Bintuni. Pengambilan data melalui wawancaralangsung dengan panduan kuesioner (teknik analisis menggunakan teknikkualitatif). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Harga jual buahmerah dapat dikatakan tinggi yakni sebesar Rp. 50.000/buah, sedangkan harga jualuntuk produk Minyak Buah merah yakni sebesar Rp. 250.000/ Liter. Faktorstrategis internal (kekuatan – kelemahan) adalah sebesar 270 yang berarti bahwapengaruh kekuatan lebih besar dibandingkan pengaruh kelemahan terhadappeningkatan pendapatan petani buah merah, sedangkan selisih faktor strategiseksternal (peluang – ancaman) sebesar 160 yang artinya pengaruh peluang lebihbesar dibandingkan pengaruh ancaman terhadap peningkatan pendapatan petanibuah merah.